Jumat, 24 Desember 2010

Pendaftaran Calon Anggota Mapala-SG Angkatan III Diperpanjang

Kami membuka kembali pendaftaran Calon Anggota Mahasiswa Pecinta Alam STMIK Ganesha (Mapala-SG) Angkatan III Tahun 2011 yang diperpanjang hingga 10 Januari 2011..

Selasa, 20 Juli 2010

Pengembaraan Angkatan II Lumpur Rimba Gunung Ciremai

Dengan penuh semangat dan kerja keras tim, akhirnya Tim Pengembaraan Angkatan II Lumpur Rimba (Nova Santoso dan Hendra Nugraha) telah merampungkan Masa Pengembaraan tahun 2010, sekaligus pendataan demografi dan Hutan-Gunung di Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan yang dilaksanakan pada 13 - 19 Juli 2010 ini dilakukan pada jalur pendakian Linggarjati dan berakhir pada jalur Palutungan.
Sedangkan data demografi yang didapat adalah data demografi Kecamatan Cilimus dan Desa Linggarjati selaku wilayah yang melingkupi Gunung Ciremai. Kepuasan dan kebahagiaan tim makin terasa ketika tim sampai di puncak Gunung Ciremai Jum'at, 16 Juli 2010 pukul 07.00 WIB.


tim saat sarapan di Pos II Cibunar


tim saat melewati rintangan-rintangan Gunung Ciremai


tim saat sampai di puncak Gunung Ciremai


Selasa, 16 Maret 2010

PIDATO ANAK 12 TH YANG MEMBUNGKAM PARA PEMIMPIN DUNIA DI PBB (Tentang Lingkungan Hidup)

Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki, seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children’s Organization ( ECO ).

ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak” lain mengenai masalah lingkungan.

Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB, dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka.

Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yg berdiri dan memberikan tepuk tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.

Inilah Isi pidato tersebut: (Sumber: The Collage Foundation)

Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O – Enviromental Children Organization Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.
Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang.
Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.

Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.
Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker.
Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya – hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa
anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.

Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi – tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama – perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.

Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.
Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang.
Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan.
Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan – kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: ” Aku berharap aku
kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang ” .

Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .
Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk
berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda melakukan hal ini – kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, ” Semuanya akan baik-baik saja , ‘kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.”

Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu”.

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari.
Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
***********
Servern Cullis-Suzuki telah membungkam satu ruang sidang Konperensi PBB, membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya. Setelah pidatonya selesai serempak seluruh orang yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun itu.

Dan setelah itu, ketua PBB mengatakan dalam pidatonya:

” Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya linkungan dan isinya disekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun, yang maju
berdiri di mimbar ini tanpa selembarpun naskah untuk berpidato.
Sedangkan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh asisten saya kemarin. Saya … tidak kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun “

———— ——— ——— ——— ——— ———
——— ——— ——
*Tolong sebarkan tulisan ini ke semua orang yang anda kenal, bukan untuk mendapatkan nasib baik atau kesialan kalau tidak mengirimkan, tapi mari kita bersama-sama membuka mata semua orang di dunia bahwa bumi sekarang sedang dalam keadaan sekarat dan kitalah manusia yang membuatnya seperti ini yang harus bertindak untuk mencegah kehancuran dunia.
*(Copyright from: Viski Tiarizki)

Kamis, 13 Agustus 2009

Latihan Rapling di Jembatan Cincin

Mengisi waktu liburan kuliah, Mapala-SG menggelar latihan rapling di Jembatan Cincin, Jatinangor, Kab.Sumedang, Jawa Barat, Sabtu 8 Agustus 2009. Jembatan Cincin adalah bekas jembatan kereta api di era Penjajahan Belanda "tempo doeloe". Latihan single roof technik di jembatan ini, mengasyikan sekalgus menegangkan. Selain karena jembatan yang cukup tinggi, pemandangan di sini juga cukup indah. Jembatan Cincin diapit dua gunung. Di sebelah Utara G.Manglayang, dan di sebelah Timur, G.Geulis.

Senja makin gelap, tak mengahalangi Yogi (angkatan Badai Kabut) untuk tetap berlatih


Pak Dedy (Pendiri Mapala-SG, sekaligus PK III Bid. Kemahasiswaan STMIK Ganesha), melakukan test drive pertama, menguji jalur dan penambatan

Kang Ops, Arga Batax, in action


Indra, Ketua Mapala-SG, in Action"tidak ada anggota yang terlatih, yang ada adalah anggota yang terus berlatih"

Jumat, 10 Juli 2009

Melanjutkan Perjuangan


Oleh: Arga S.Butar-butar
NRP. SG.B.088805.PL

Tulisan ini memang sedikit telat untuk dipublikasikan, tapi bukan itu alasan utamanya, melainkan kekesalan ku pada seorang teman yang menilai MAPALA hanya dari apa yang dia ketahui saja...

Memang sudah menjadi hal yang lumrah ketika kami di cap sebagai organisasi yang hanya berkutat pada naik turun gunung, mondar mandir menyusuri sungai bahkan sebagian besar khayalak menilai kami sebagai kumpulan orang orang jorok yang sedikit gila yang kerjaannya cuma ngabisin uang gak karu-karuan buat itu tadi (naik turun gunung-arung jeram,dsb). Tapi tahukah anda bahwa anggapan orang tadi nyaris sepenuhnya salah (yang benernya naik turun gunung,dll doang dan engga pake HANYA), karena hal ini dapat dibuktikan dengan suksesnya MAPALA-SG menyelenggarakan DIKLATSAR pertama bertajuk JELAJAH LINTAS MEDAN 2008 silam. Hasilnya dapat dilihat dari karakteristik masing masing anggota muda yang jelas sekali memiliki nilai plus dibanding mahasiswa lain yang hanya mampu menjadi mahasiswa “Kupu-Kupu(Kuliah Pulang2X)”.

Tak cukup sampai disitu, tahukah anda bahwa kami dipersiapkan menjadi lebih matang menghadapi seluruh situasi dengan tempaan alam yang kini menjadi sahabat dekat kami? Tahukah anda bahwa kamipun mengenal betul seluk beluk surat menyurat yang terorganisir? Ingin sekali rasanya saya mengundang mereka (yang hanya bisa mengomentari tingkah kami yang katanya “sedikit nyeleneh”) untuk melihat apa yang kami kerjakan dalam seluruh kegiatan kami.

Ijinkan saya menyampaikan kalimat “KAMI BUKAN SEPERTI YANG ANDA PIKIRKAN”. Kami berbeda, kami adalah mahasiswa, kami bekerja dengan sistematika yang sangat rapi dan pasti terstrukur.

Jangan bilang pernyataan saya tadi merupakan kalimat “basi” bila anda belum melihat anggota muda Badai Kabut yang pontang panting mempersiapkan keberangkatan ekpedisi pengembaraan bertajuk “Pendataan Demografi Gunung Guntur 2009”. Sedikit bocoran saja, pengembaraan ini merupakan pendidikan berjenjang yang mutlak dilalui setiap anggota muda untuk mencapai tingkat anggota yang “sesungguhnya”(DIKLATSAR – Pengembaraan – SUSPLAT). Pengembaraan ini bersifat ilmiah, hal ini ditandai dengan penyelesaian laporan pengembaraan (yang nantinya dapat dipertanggungjawabkan), dilanjutkan dengan sidang pengembaraan (layaknya Meja hijau) dan diakhiri dengan penyematan slayer orange - Jika lulus (seperti halnya Toga saat wisuda). Jadi sekali lagi tolong putar persepsi anda tentang kami jika anda tidak mengenal kami.

Kini Badai Kabut sudah sampai digerbang pengembaraan. 6 April 2009 merupakan hari yang dinanti dan menjadi selembar kanvas yang siap untuk ditoreh dengan tinta emas. Satu lagi jam terbang yang sedikit banyaknya menambah pengalaman kepecintaalaman kami. Satu lagi gunung yang menanti untuk ditaklukan dan kelak semuanya akan menjadi pengalaman yang terekam indah dalam sanubari yang tak ternilai, tak dapat ditukar apalagi digantikan.

Mungkin inilah yang menjadikan kami sebagai suatu organisasi yang mencetak anggota anggota yang tahan banting dan lebih berisi dan tentu saja memiliki tanggung jawab yang tinggi dibanding UKM lain di perguruan tinggi ini atau di tempat lain.

Inilah kami. Karena kami, hadir untuk melanjutkan perjuangan.

Peta Visitor Mapala-SG dari Seluruh Dunia

Puncak Gunung Semeru Jawa Timur

Puncak Gunung Semeru Jawa Timur
Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, 3.676 mdpl. Tiap "Hari Sakral 17 Agustus" (kemerdekaan RI), dijadikan tempat berkumpulnya pencita alam se-Indonesia. Letupan abu vulkanik, adalah salah satu kekhasan gunung ini.